Sabtu, 30 Januari 2016

Tugas membuat karya ilmiah "PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK MENGGUNAKAN HEADSET TERHADAP KESEHATAN TELINGA"



PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK MENGGUNAKAN HEADSET TERHADAP KESEHATAN TELINGA

KARYA ILMIAH REMAJA
OLEH


 FINA NAJMA AMALIA
NIS. 13-7-392












JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA JAMBI
TAHUN AJARAN 2014/2015









MOTTO DAN PERSEMBAHAN


MOTTO :
Tidak ada do’a tanpa usaha dan tidak ada usaha tanpa do’a.


PERSEMBAHAN :
Karya Ilmiah Remaja ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku yang memberikan kasih sayang dan pengorbanan besarnya kepadaku, berkat do’a yang penuh berkah aku dapat menyelesaikan tugas ini
Dan juga para guru pembimbing yang telah mengajarkan ilmunya kepadaku.
Dan kepada teman-teman ATOMIC yang telah menyemangati dan membantuku
Terima kasih untuk MAN Insan Cendekia Jambi yang telah mengajariku arti kehidupan yang sesungguhnya.

























HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah Remaja yang berjudul “Pengaruh Mendengarkan Musik Menggunakan Headset terhadap Kesehatan Telinga” yang disusun oleh Fina Najma Amalia no induk siswa 13-7-392 telah diperiksa dan disetujui.


Guru Pembimbing I



ATY MULYANI, S.Ag,M.Pd
NIP. 197103222003122001





Guru Pembimbing II



MARYANA, S.Pd
NIP. 198011142005012006

























ABSTRAK

Amalia, Fina Najma,2015. Pengaruh Mendengarkan Musik Menggunakan Headset terhadap Kesehatan Telinga. Karya Ilmiah Remaja, Jurusan Ilmu Penegtahuan Alam, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi, Pembimbing : Aty Mulyani

Kata Kunci      : Headset, Kesehatan Telinga

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penggunaan headset dengan menganalisis dan mengetahui pengaruh mendengarkan musik dalam penggunaan headset terhadap kesehatan telinga. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi yang terletak di Jalan Lintas Jambi-Muara Bulian km. 21 Kelurahan Pijoan Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dalam berbagai tahap penelitian. Dari penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan hubungan kesehatan telinga dengan penggunaan headset untuk mendengarkan musik.

















KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
            Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kekuatan batin, sehingga Karya Ilmiah Remaja ini dapat terselesaikan. Dan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Karya Ilmiah ini khusunya kepada Ibu Aty Mulyani dan Ibu Maryana sebagai pembimbing disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.
            Sesuai dengan materi pembelajaran kelas XI kewajiban yang harus dipenuhi sebagai syarat kelulusan siswa adalah membuat Karya Ilmiah Remaja. Berdasarkan hal tersebut peneliti Karya Ilmiah tentang Pengaruh Mendengarkan Musik Menggunakan Headset terhadap Kesehatan Telinga dengan referensi dari berbagai sumber. Peneliti berharap dengan adanya Karya Ilmiah ini pembaca dapat menambah pengetahuannya dalam belajar dan dalam kehidupan sehari-hari.
            Diharapkan Karya Ilmiah ini tidak hanya sekedar penyelesaian tugas siswa, tetapi juga dapat membantu kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
                                                                                                Jambi,    Maret 2015
                                                                                                            Peneliti





















DAFTAR ISI

Motto dan persembahan………….………………………………………………i
Halaman Pengesahan…………………………………………………………....ii
Abstrak……………………………..……………………………………………iii
Kata Pengantar………………………………………………………………….iv
Daftar Isi……………………………………………………………………….....v
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang………………………………………………………………...1
1.2  Rumusan Masalah……………………………………………………………..3
1.3  Tujuan Penelitian…………………………………………………………...…3
1.4  Manfaat penelitian……………………………………………………………..4

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pengaruh…………………………………………………...………5
2.2 Pengertian Mendengarkan……………………………………………..………5
2.3 Pengertian Musik………………………………………………………...……6
2.4 Pengertian Headset…………………………………………………………….6
2.5 Pengertian Kesehatan………………………………………………………….7
2.6 Pengertian Telinga…………………………………………………………….8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan…………………………………………………………12
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian………………………………………………...12
3.3 Populasi dan Sampel…………………………………………………………13
3.4 Data dan Sumber Data…………………………………………………….…13
3.5 Metode Pengumpulan Data………………………………………………..…13
3.6 Analisis Data…………………………………………………………………14

BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Pengaruh Headset terhadap Kesehatan Telinga……………………………...15

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..21
5.2 Saran………………………………………………………………………….21

DAFTAR PUSTAKA


















BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Di zaman modern ini sangat banyak teknologi yang bermunculan. Berbagai gadget yang tingkat kecanggihannya semakin tinggi selalu dikenalkan kepada konsumen. Salah satu contoh teknologi yang sangat canggih sekarang ini seperti notebook, handphone, MP3 Player, dan iPod. Teknologi tersebut banyak membantu pekerjaan manusia sesuai dengan fungsinya. Teknologi merupakan alat yang praktis dalam melakukan segala hal, tetapi setiap manusia memakai teknologi tersebut menjadi kebiasaan yang tidak dapat diubah. Sehingga menjadi kecendrungan manusia atau ketergantungan terhadap teknologi yang digunakannya.
Musik merupakan salah satu aplikasi yang terdapat dalam teknologi. Musik merupakan suatu media yang memberikan kenyamanan dalam kondisi keadaan yang tidak normal seperti bosan, dan  lelah. Biasanya media ini sangat digemari manusia. Terutama bagi para penggemar musik dari berbagai aliran seperti pop, rock, dan jazz.
Notebook, handphone, MP3 Player, dan iPod merupakan alat yang menyediakan aplikasi musik. Adapun alat pendukung untuk mendengarkan musik pada teknologi ini yaitu sering disebut Headset atau Earphone atau Headphone. Bagi manusia alat pendukung ini memberi keuntungan tersendiri karena mendengarkan musik tanpa mengganggu kegiatan manusia lain. Alat yang kecil ini sangat praktis bagi pendengar musik jika ingin mendengarkan musik dimana saja.
Alat yang menggunakan pengedap suara ini membuat suara dari luar tidak masuk menganggu dan demikian pula sebaliknya dan membuat pemakai tidak perlu lagi mengencangkan suara di sound sistem yang dapat mengganggu sekitarnya. Dengan adanya headset pemakai hanya perlu mengatur tingkat suara tertentu bahkan ke tingkat volume suara yang sangat tinggi sekalipun sehingga pemakainya tidak bisa mendengar apa-apa kecuali suara dari headset. Maka dari itu headset juga bisa digunakan untuk memudahkan dalam berkomunikasi menggunakan telepon meski sedang berkendara. Sehingga keamanan dan privasi individu pun akan semakin terjaga.
Para pendengar musik yang menggunakan headset biasanya akan mampu bertahan lama mendengar alunan irama musik. Karena headset merupakan perangkat portable yang bisa dibawa kemana-mana dan bisa lepas pasang. Bagi sebagian pendengar musik dengan menggunakan headset bahkan memiliki kebiasaan mendengarkan musik berlama-lama sampai tertidur.
            Pada kebanyakan manusia yang mendengarkan musik menggunakan headset diatur dengan volume yang tinggi agar tidak terganggu dengan keadaan luar. Sehingga tidak dapat mendengar keadaan luar sekalipun dalam keadaan bahaya. Padahal dibalik rasa nyaman dan kepuasaan tersendiri itu, pada sebagian manusia dirasakan efeknya setelah menggunakan headset seperti telinga mendengung, telinga sakit, dan kepala pusing. Semua itu merupakan dampak buruk bagi pengguna headset.
            Hal ini bisa menyebabkan gangguan penurunan kinerja pendengaran bahkan bisa merusak sistem pendengaran, apalagi jika mendengarkan dengan volume yang keras dan juga waktu yang cukup lama. Maka dari itu penulis tertarik untuk menulis karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Mendengarkan Musik Menggunakan Headset Terhadap Kesehatan Telinga”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  tersebut,  maka  rumusan  masalah  pada  penelitian  ini  adalah :
1.2.1 Bagaimana pengaruh mendengarkan musik menggunakan headset terhadap kesehatan telinga?

1.3 Tujuan Penelitian
              Tujuan penelitian ini adalah :
              1.3.1 Untuk menjelaskan pengaruh mendengarkan musik menggunakan headset  terhadap kesehatan telinga.


1.4 Manfaat Penelitian
              Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
              1.4.1 Sebagai penambah wawasan dan informasi tentang pengaruh penggunaan headset terhadap kesehatan telinga
              1.4.2 Sebagai peringatan bagi pembaca dan penulis akan dampak penggunaan headset agar lebih berhati-hati.

















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1045), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
Jadi,  pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam  sehingga mempengaruhi apapun yang ada di sekitarnya.

2.2 Pengertian Mendengarkan
Makhluk hidup didunia ini diberi anugerah oleh tuhan berupa alat indera yang salah satunya adalah telinga yang berfungsi untuk mendengar suara. Mendengar mempunyai makna dapat menangkap bunyi dengan telinga. Sedangkan mendengarkan adalah merespon atau menerima bunyi secara disengaja. Memperhatikan dengan baik apa yang dikatakan oleh orang lain yang sudah mulai melibatkan unsur kejiwaan yang berarti aktivitas mental sudah muncul.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:312) mendengarkan adalah 1.mendengar akan sesuatu dengan sungguh-sungguh; memasang telinga baik-baik untuk mendengar, 2. memperhatikan; mengindahkan; menurut (nasihat, bujukan, dan sebagainya

2.3 Pengertian Musik
            Musik sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari karena definisi paling mendasar adalah merupakan suatu bunyi yang terartur. Banoe (2003:288) mengatakan bahwa Musik yang berasal dari kata muse yaitu salah satu dewa dalam mitologi Yunani kuno bagi cabang seni dan ilmu; dewa seni dan ilmu pengetahuan. Selain itu, beliau juga berpendapat bahwa musik merupakan cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami oleh manusia.      
Jadi dapat disimpulkan dari pendapat-pendapat tersebut bahwa musik merupakan suatu lantunan bunyi yang menghasilkan irama yanng teratur dihasilkan oleh suatu alat musik yang mempunyai makna tertentu.

2.3 Pengertian Headset
Pada saat sekarang ini earphone dan headset sangat sering digunakan oleh manusia, karena earphone dan headset berfungsi sebagai mendengarkan suara lebih baik. Adapun pengertian earphone adalah sepasang pengeras suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga. Dan headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer.
Headset adalah headphone dikombinasikan dengan mikrofon, atau satu headphone dengan mikrofon. Headset menyediakan fungsionalitas setara dengan handset telepon dengan tangan-operasi bebas. Headset biasanya hanya memiliki satu pembicara seperti telepon, tapi juga datang dengan speaker untuk kedua telinga. Keduanya memiliki banyak kegunaan, termasuk dalam call center dan lainnya telepon-intensif pekerjaan dan bagi siapa pun yang ingin memiliki kedua tangan gratis selama percakapan telepon


2.4 Pengertian Kesehatan
            Kesehatan merupakan hal pokok yang dibutuhkan pada tubuh. Kesehatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1241) adalah 1.baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit) 2.(yang) mendatangkan kebaikan pada badan 3.sembuh dari sakit 4.baik dan normal 5.oleh dipercaya atau masuk akal 6.berjalan dengan baik atau sebagaimana mestinya 7.dijalankan dengan hati-hati dan baik
Sedangkan Organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) tahun 1948 mengemukakan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”. Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah sumber pokok yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan keadaan tubuh yang sehat untuk menghindari tubuh dari penyakit.


2.5 Pengertian Telinga
Indera pendengar dan keseimbangan manusia adalah telinga
2.5.1 Struktur Telinga
            Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
·         Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, salran telinga luar, dan bagian yang berbatasan dengan telinga tengah atau disebut juga membran timpani (gendang telinga)
·         Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan rongga kecil yang berisi udara, terletak didalam tulang pelipis, dan dindingnya dilapisi sel epitel. Di dalam rongga telinga tengah terdapat tiga tulang, yaitu tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang tersebut saling berhubungan melalui sendir yang bergerak bebas ke arah depan, telinga tengah diubungkan dengan tenggorokan oleh saluran eustachius. Saluran ini berfungsi menyeimbangkan tekanan udara pada telinga luar dengan telinga tengah.
·         Telinga dalam
Telinga dalam (labirin) terdiri dari labirin osea dan labirin membranasea. Labirin osea adalah serangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi cairan perilimfe. Sedangkan labirin membranasea memiliki bentuk yang sama dengan labirin osea, tetapi terletak di bagian yang lebih dalam dan dilapisi sel epitel berisi cairan endolimfe.
Labirin osea terdiri dari tiga bagian, yaitu kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran), vestibula, dan koklea. Kanalis semisirkularis dan vestibula mengandung reseptor keseimbangan tubuh, sedangkan koklea mengandung reseptor pendengaran.
Vestibula terditi dari dua bagian, bagian yaitu utrikulus dan sakulus. Didepan vestibula terdapat koklea (rumah siput). Koklea terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas disebut skala vestibuli, bagian bawah disebut skala timpani, dan bagian yang menghubungkan keduanya pada ujung atas koklea. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui suatau jendela berselaput yang disebut tingkap oval. Sedangan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat. Di anatar skala vestibuli dan skala timpani terdapat skala media yang berisi cairan endolimfe. Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis (Reissner) dan disebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terletak organon korti yang berfungsi untuk mengubah getaran suara menjadi impuls. Organin korti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Dia atas sel rambut terletak membran terktorial yang terdiri dari zat gelatin yang lentur. Sedangakan sel rambut dihubungkan dengan bagian audiotori (pendengaran) dari saraf otak.

2.5.2 Teliga sebagai indera pendengar
Telinga dapat mendengr jika ada gelombang suara. Gelombang suara adalah suat perubahan rapatan dan renggangan molekul udara yang disebabkan oleh bergetarnya suatu bend. Keras lemahnya suara bergantung padda besarnya getaran (amplitudo), sedangkan tinggi rendahnya suara bergantung pada frekuensi.
Daun telinga berfungsi seperti corong yang mengumpulkann gelombang suara, kemudia disalurkan ke saluran telinga luar. Gelombang suara akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran. Getaran pada tulang sanggurdi  akan menyebabkan tingkap oval bergetar sehingga perilimfe pada skala vestibuli juga bergetar. Pada tingkap oval terjadi penguatan getaran sekitar 20 kali.
Getaan perilimfe pada skala vestibuli akan melintasi membran vestbularis, sehingga menggetarkan membran basilaris. Akibatnya, rambut pada sel rambut akan bergertar terhadao membran tektoria dan menimbulkan impuls yang akan dijalarkan ke saraf otak lalu ke korteks otak bagian pendengaran untuk diinterpretasikan. Aryulina, dkk. (2006:261)




















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan
            Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan oleh peneliti, yaitu :Bagaimana pengaruh mendengarkan musik menggunakan headset terhadap kesehatan telinga, maka penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu dengan memaparkan hasil penelitian dengan kata-kata.
            Jenis atau metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam karya ilmiah ini yaitu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif  berarti penelitian yang dimaksud untuk mengungkapkan data dan latar secara alami dan memanfaatkan peneliti sendiri sebagai informasi sekaligus sebagai pelaku penelitian.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
            Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2015 sampai dengan 31 Maret 2015 dan Lokasi penelitian dalam pembuatan Karya Ilmiah ini adalah Lingkungan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi yang terletak di JL. Lintas Jambi Muaro Bulian KM.21 Kel.Pijoan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi.


3.3 Populasi dan Sampel
            Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan subyek penelitian yaiu siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi.
Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti yaitu siswi kelas XI sebanyak 15 orang yang terdiri dari 5 orang kelas XI-IPA1, 5 orang kelas XI-IPA2, dan 5 orang kelas XI IPA 3.

3.4 Data dan Sumber Data
            Pada penyusunan karya tulis ini, data dikumpulkan dengan cara studi pustaka dan wawancara. Penulisan hasil penelitian didasari dengan suatu kajian pustaka yang berisikan literatur dan konsep yang berhubungan dengan pengaruh mendengarkan musik menggunakan headset terhadap kesehatan telinga.
            Sumber dara primer berasal dari wawancara peneliti terhadap penggunaan headset dikalangan siswa siswi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Jambi. Sedangkan sumber data sekunder berasal dari kajian pustaka melalui buku-buku terkait dan internet.

3.5 Metode Pengumpulan Data
            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi dan wawancara.
3.5.1    Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi terhadap penggunaan headset terhadap siswa-siswi MAN Insan Cendekia Jambi. Observasi  dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan pengamatan langsung di lapangan.
3.5.2    Wawancara
            Wawancara bertujuan untuk membuktikan keabsahan data yang diteliti. Adapun wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tertulis.
            Dalam wawancara tertulis, peneliti memberikan pertanyaan dan memberikan keabsahan kepada responden untuk menjawab pertanyaan tersebut, dengan catatan tidak menyimpang dari masalah yang diteliti

3.6 Analisis Data
Analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara tertulis yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian. Peneliti akan mengajukan beberapa pertanyaan  berupa tulisan yang nantinya jawaban informan tersebut akan diinterpretasikan oleh peneliti sesuai dengan landasan teori yang telah ditetapkan. Setelah itu akan ditarik kesimpulan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Pengaruh Headset terhadap Kesehatan Telinga
4.1.1 Penggunaan Headset sebagai alat pendengar suara
            Headset merupakan salah satu alat atau aksesoris elektronik yang digunkan untuk mendengarkan suara atau audio dari suatu media. Alat ini cukup banyak dicari tidak hanya oleh pencinta musik tetapi oleh para pencinta film dan digunakan juga untuk berkomunikasi lewat telepon maupun video call. Fungsi utamanya sebagai alat reproduksi suara, memang menjadikannya sebagai sebuah teknologi yang dapat menghasilkan suara atau audio yang lebih jernih. 
Headset umumnya tidak mahal dan didukung sebagai alat praktis yang mudah dibawa kemana-mana dan digemari oleh banyak orang. Banyak faktor yang menyebabkan orang menggunakan headset. Biasanya, karena di lingkunganya ribut, ingin mendengarkan sebuah musik lebih seksama , tidak ingin menganggu orang lain atau dipakai untuk belajar agar lebih berkonsenterasi.
            Mendengarkan musik memang dapat menambah semangat dan gairah dalam jiwa untuk beraktivitas terutama jika menggunakan headset karena akan lebih terfokus untuk mendengarkan musik. Umumnya headset dipakai dengan menggunakan volume sedang sekitar 30-70%, tetapi tidak sedikit pula yang menggunakan headset dengan volume tinggi.
4.1.2 Dampak Positif Penggunaan Headset
Salah satu keuntungan yang paling umum dirasakan seseorang dalam pemakaian headset adalah bebas dan jelas dalam mendengarkan suara yang disambungkan ke headset tersebut. Apalagi, pengguna ingin mendengarkan suara dengan volume besar dan tidak ingin mengganggu lingkungan sekitar sangat cocok menggunakan  headset. Pengguna juga dapat menghemat pemakaian energy (energy baterai) pada gadget, handphone, laptop dan apapun benda sumber suara, Karena speaker dari benda sumber suara dapat menguras energy yang ada. Selain itu juga bagi para pendengar yang tipe belajarnya secara Tipe Aural (auditory-musical) akan lebih fokus belajar jika mendengarkan musik dan menyerap informasi dengan pendengaran; baik suara maupun musik.

4.1.3 Dampak Negatif  Penggunaan Headset
            Headset telah menjadi bagian dari kehidupan generasi saat ini karena merupakan cara yang trendi untuk membuat perjalanan panjang atau melelahkan sebagai perjalanan yang menyenangkan. Headset dapat digunakan dengan sejumlah gadget seperti pemutar MP3, ponsel, dan laptop. Tidak diragukan lagi bahwa headset aman digunakan, tetapi bahkan headset terbaik dapat melibatkan kerusakan telinga dan resiko gangguan pendengaran.
            Berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu perbandingan antara penggunaan headset untuk mendengarkan musik dengan volume “tinggi”, penggunaan headset untuk mendengarkan dengan volume “sedang” atau bahkan mendengarkan musik tanpa menggunakan headset secara tiga hari berturut-turut . Tentu mempunyai dampak yang berbeda-beda. Pengguna yang mendengarkan dengan volume tinggi akan merasakan telinga berdengung, telinga tersumbat, kepala pusing , dan berfikir terasa lambat. Begitupun bagi pengguna headset dengan volume sedang akan merasakan telinga berdengung. Sedangkan para pendengar musik tanpa menggunakan headset akan terasa biasa-biasa saja. Tentu hal ini akan berdampak negatif bagi kesehatan manusia.
Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar. Penyebab gangguan pendengaran memang beragam. Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia.
Telinga manusia memiliki struktur dan fungsi yang luar biasa. Selain proses menghantarkan bunyi sehingga bisa mendengar, di dalam telinga juga terdapat proses untuk mengurangi paparan bising. Secara otomatis, telinga memiliki kemampuan untuk meredam suara yang keras menjadi tidak bermasalah bagi pendengaran. Namun, telinga juga memiliki batas kemampuan untuk mendengar, sehingga dosis atau batas berapa lama ia boleh terpapar bunyi tertentu tidak boleh melebihi dosis. Misalnya, untuk bunyi letusan senapan yang memiliki intensitas sekitar 110 desibel dan frekuensi yang cukup tinggi, telinga hanya boleh terpapar tidak lebih dari 30 detik. Lebih dari itu, maka risiko terjadinya penurunan fungsi pendengaran atau trauma bising akan menjadi lebih besar. Intinya, telinga memiliki kemampuan yang terbatas untuk mendengar suara pada intensitas tertentu. Semakin tinggi intensitasnya, telinga hanya boleh mendengar dalam waktu singkat. Dosis ini berlaku untuk semua usia. Beberapa tempat atau kegiatan tertentu ternyata juga memiliki intensitas dan frekuensi bunyi yang bisa membahayakan pendengaran jika terlalu lama terpapar. Bahkan, referensi menunjukkan bahwa pusat-pusat kebugaran yang kerap memutar musik dengan volume tinggi juga menyimpan risiko terjadinya trauma bising bahkan ketulian. Profesi sebagai pilot atau mereka yang bekerja di bandara berisiko lebih besar. Karena, bising pesawat terbang memiliki intensitas yang sangat besar, yaitu 145 desibel. Hal ini bisa terjadi jika intensitas suara lebih dari dosis yang diperkenankan, maka akan terjadi gangguan pada rumah siput (cochlea), dimana di sini terjadi proses perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. Sel-sel rambut getar yang harusnya mentransimi suara mekanik menjadi rusak. Bentuk rumah siput yang unik, seperti bentuk dua setengah lingkaran. Frekuensi tinggi ada di sebelah kiri, dan rendah di kanan. Rambut getar bertugas mengubah bunyi sesuai dengan frekuensinya, baik tinggi, sedang atau rendah.
 Selain itu ada pula sebuah studi yang menunjukkan bahwa mendengarkan musik terlalu keras lewat headset dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan pada telinga dan saraf pada otak yang dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan telinga dalam membedakan suara. Apabila kerusakan tersebut sampai ke sistem syaraf pusat atau otak, maka dampaknya akan meluas ke seluruh bagian tubuh. Saat musik keras secara konstan menempel di telinga, secara tidak langsung konsentrasi akan terbagi dan semakin menurun. Dan hal ini akan menyadari bahwa mendengarkan musik dapat membuat kemampuan  dalam bekerja semakin menurun.
Gelombang elektromagnetik pada headset berpengaruh juga terhadap listrik otak, telah dilakukan penelitian meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut. Tetapi dapat disimpulkan bahwa headset berbahaya bagi kesehatan otak dan mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama. Beberapa pengaruh pemakaian headset terhadap kesehatan manusia antara lain :
1.       Dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada telinga.
Telinga merupakan organ yang pertama kali berkontak langsung dengan headset tersebut. Jika  memakai headset dalam waktu jangka yang lama, maka akan terjadi kerusakan permanen pada telinga hingga dapat mengakibatkan kehilangan pendengaran. Ini disebabkan karena telinga tidak mampu lagi menahan beban suara yang begitu keras dan dalam waktu yang lama. Hal ini biasanya terjadi pada saat remaja.
2. Dapat mengakibatkan kehilangan pendengaran pada usia 20-an
Efek atau dampak dari penggunaan headset yang berlebihan ini memang tidak langsung dapat dirasakan pada penggunanya. Biasanya pengguna akan merasakan dampak tersebut pada usia 20-an. Pada saat itu si pengguna secara perlahan akan kehilangan kemampuan pendengarannya.
3. Dapat mengakibatkan kerusakan otak.
Saat mendengarkan musik dengan menggunakan headset, headset tersebut akan mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang mengarah pada gendang telingan dan lama kelamaan mengarah pada otak..
4. Dapat mengakibatkan ambang pendengaran.
Mendengarkan musik dengan headset dalam volume yang sangat keras serta dalam waktu yang sangat lama dapat mengakibatkan ambang pendengaran. Umumnya hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama dan lama kelamaan akan kehilangan pendengarannya. Penggunaan headset yang tergolong normal untuk orang dewasa adalah 25-45 desibel dan untuk anak-anak adalah 20-40 desibel





BAB V
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB IV sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran yang dianggap perlu untuk diungkapkan dalam Karya Ilmiah Remaja ini.
5.1 Kesimpulan
Headset adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengeraskan suara yang dipakai secara privat perorangan. Sebuah penelitian menunjukan bahwa menggunakan headset yang terlalu sering bisa memberikan dampak buruk bagi pemakainya. Hal ini bisa menyebabkan gangguan penurunan kinerja pendengaran bahkan bisa merusak sistem pendengaran.
5.2 Saran
            Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran peneliti terhadap pembaca antara lain :
1. Volume suara sebaiknya tidak lebih dari 80db, yaitu ketika tombol volume dipasang pada posisi 50 hingga 60 % dari total volume.
2. Sebaiknya jangan terlalu lama mendengarkan musik dengan headset, apalagi sampai terus-menerus sepanjang hari. Usahakan untuk memberikan waktu istirahat bagi telinga setiap setengah hingga satu jam.
Hal ini penting untuk menghindari kemungkinan rusak kerusakan pendengaran secara permanen akibat organ-organ telinga yang terus dipaksa untuk mendengar.
3. Usahakan untuk menggunakan alat-alat pemutar musik yang memiliki volume control. Pasalnya, dengan adanya volume control memungkinkan untuk mengatur volume suara yang akan didengarkan.
4. Mendengarkan musik lewat alat pemutar musik dan headset akan sangat berbahaya jika dilakukan di dalam pesawat terbang atau tempat-tempat yang ramai. Tempat-tempat yang ramai akan membuat secara sadar dan tidak sadar menaikkan atau menambah volume suara dari alat pemutar musik, dan hal inilah yang bisa menyebabkan ketulian.
5. Pastikan bahwa dibiasakan membersihkan telinga secara rutin. Mulai dari bagian luar telinga hingga bagian dalam telinga. Pastikan bahwa kotoran-kotoran yang ada di dalam telingan bisa terangkat keluar. Bisa digunakan cutton budd secara perlahan-lahan untuk membersihkan telinga. Namun, jangan terlalu dalam menggunakann cutton budd karena bisa jadi membahayakan telingan bagian dalam, yaitu merobekkan gendang telinga.





DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah., et al.2006.biologi SMA dan MA kelas 11.Jakarta:ESIS.
Banoe, Pono.2003.kamus musik..Yogyakarta:Penerbit Kanisius

http://contohartikel-ku.blogspot.com/2013/04/akibat-sering-memakai-headset.html






           






KEMENTERIAN AGAMA RI
MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA JAMBI
Jl.Lintas Jambi-Muara Bulian Km.21 Kel.Pijoan Kec.Jaluko Kab Muaro Jambi telp.(0741)7051025/7070713

REKAMAN PEMBIMBINGAN KARYA ILMIAH
Nama Siswa                : Fina Najma Amalia
NIS                             : 13-7-392
Judul KIR                   : Pengaruh Mendengarkan Musik Menggunakan Headset terhadap Kesehatan Telinga
Nama Pembimbing I   : Aty Mulyani,S.Ag,M.Pd
Hari / Tanggal
Materi Pembimbingan
Tanda Tangan Pembimbing





















KEMENTERIAN AGAMA RI
MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA JAMBI
Jl.Lintas Jambi-Muara Bulian Km.21 Kel.Pijoan Kec.Jaluko Kab Muaro Jambi telp.(0741)7051025/7070713

REKAMAN PEMBIMBINGAN KARYA ILMIAH
Nama Siswa                : Fina Najma Amalia
NIS                             : 13-7-392
Judul KIR                   : Pengaruh Mendengarkan Musik Menggunakan Headset terhadap Kesehatan Telinga
Nama Pembimbing I   : Maryana,S.Pd
Hari / Tanggal
Materi Pembimbingan
Tanda Tangan Pembimbing






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar